Kata "hopeless" kerap menjadi bahan perbincangan yang mendalam dalam konteks psikolog, sosial, dan bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Istilah ini tidak sekadar sebatas kata, melainkan sebuah konsep yang menggambarkan perasaan yang mendalam dan kompleks.
Kata "Hopeless" secara harfiah merujuk pada perasaan kehilangan harapan atau ketidakmampuan untuk menemukan harapan di masa depan.
Ini adalah perasaan yang terasa begitu berat dan kadang-kadang sulit untuk diatasi. Rasa putus asa ini bisa muncul dari berbagai situasi, mulai dari kegagalan dalam mencapai tujuan, kehilangan seseorang yang dicintai, hingga perasaan terjebak dalam situasi yang sulit.
Perasaan putus asa dapat memiliki dampak yang luas pada kesejahteraan seseorang. Ini dapat menyebabkan stres kronis, kecemasan, depresi, bahkan dalam kasus ekstrem, dapat memicu pikiran untuk melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri.
0 Komentar