Bagai Air di Daun Talas


 
Peribahasa "Bagai Air di Daun Talas" sendiri mempunyai makna bahwa ada orang yang tidak teguh pendiriannya atau yang selalu mengubah pendiriannya kapan saja. air di daun talas akan bergerak atau berubah posisinya ketika daun talas bergerak.

Ilmu harus masuk ke dalam dada atau hati masing-masing orang. Jangan sampai ilmu hanya masuk ke telinga, dan kemudian nyampai di otak. Ilmu yang posisinya hanya demikian itu, maka akan cepat hilang. Ilmu sebagaimana digambarkan itu hanya akan menyerupai air di atas daun talas. Air itu tidak akan membasahi daun tanaman yang menghasilkan mbothe dan banyak ditanam di pedesaan.

Peribahasa "Bagai Air di Daun Talas" menggambarkan situasi di mana air atau sesuatu yang dicurahkan atau diberikan tidak berdampak apa-apa atau sia-sia karena daun talas yang berbentuk seperti corong tidak mampu menampung air dengan baik. Artinya, peribahasa ini sering digunakan untuk menggambarkan situasi di mana upaya atau usaha yang dilakukan tidak memberikan hasil yang diharapkan karena kondisi atau faktor tertentu yang menghalangi.

"Bagaikan Air di Daun Talas" artinya seseorang yang tidak berpendirian atau selalu berubah-ubah. Maksudnya, ketika seseorang dihadapkan dengan beberapa pilihan, ia selalu tidak bisa berpendirian teguh terhadap opsi yang dipilih.


Kenapa daun talas tidak bisa terkena air?
Kemampuan daun ini yang tidak basah terkena air ini disebabkan permukaannya mengandung zat seperti lilin yang sangat tipis.









Posting Komentar

0 Komentar