Quarter Life Crisis

 





Quarter life crisis secara Bahasa Indonesia artinya krisis seperempat abad. Namun, arti quarter life crisis itu sendiri yaitu periode keraguan dan kebingungan yang dialami individu berusia 18-30 tahun. Fase ini ditandai dengan perasaan tidak yakin akan tujuan hidup, karier, hubungan, dan masa depan.


Quarter Life Crisis (QLC) menjadi istilah populer yang kerap dilontarkan saat kehidupan tidak berjalan semestinya. Biasa menyerang seseorang di usia pertengahan 20-30 tahun, Quarter Life Crisis (QLC) biasanya juga diikuti dengan munculnya rasa kesepian, cemas, dan bingung dengan tujuan hidupnya.


Jadi, Quarter life crisis adalah fase di mana seseorang pada usia sekitar 18 sampai dengan 30 tahun merasa khawatir, bingung, tidak memiliki arah karena adanya ketidakpastian dalam kelanjutan hidupnya dan overthinking akan masa depan.


Quarter Life Crisis adalah periode di mana seseorang merasa cemas, ragu, gelisah dan bingung dengan tujuannya di masa depan. Enggak cuma tujuan hidup, bisa aja yang dipikirin adalah kualitas hidup atau masalah-masalah lain seperti percintaan, keuangan, dan lain sebagainya.


Fase Quarter Life Crisis :
  • Locked-In. 
  • Separation and Time-Out.
  • Exploration.
  • Developing a New Commitment.


Tekanan sosial: Media sosial, keluarga, dan teman sebaya dapat memberikan tekanan untuk mencapai kesuksesan tertentu di usia muda. Hal ini dapat membuat individu merasa tertinggal dan tidak mencapai apa-apa. Quarter-life crisis yang tidak ditangani dengan baik membawa beberapa dampak negatif bagi individu, diantaranya;

  1. kepercayaan diri menurun
  2. Stress dan cemas berlebih
  3. kesepian
  4. kehilangan motivasi.

Fase ini merupakan suatu hal yang penting untuk dialami seseorang guna mengenali diri secara lebih dalam serta mempersiapkan berbagai kemungkinan yang ada di masa depan. Menurut data dari Yale Medicine, 70 persen orang di usia dewasa muda pernah mengalami quarter life crisis.



Dibalik Kalimat : Quarter Life Crisis

Posting Komentar

0 Komentar